Surahsurah Makkiyah dan Madaniyah (bahasa Arab: السور المکیة و المدنیة) adalah sebuah istilah dan ungkapan di bidang jurusan Ulumul Quran dan sebagian dari cabang-cabang kajian Islam dan yang dimaksud darinya adalah dua bagian dari surah-surah Alquran yang berkaitan dengan tempat penurunannya. Mekah dan Madinah adalah dua tempat turunnya ayat-ayat Alquran al-Karim dan Ayat 47, yaitu firman Allah ta’ala, “Dan janganlah kamu menjadi seperti orang-orang yang keluar dari kampungnya dengan rasa angkuh dan dengan maksud riya’ kepada manusia serta menghalangi orang dari jalan Allah. Dan ilmu Allah meliputi apa yang mereka kerjakan.” al-Anfaal 47 Sebab Turunnya Ayat Ibnu Jarir meriwayatkan dari Muhammad bin Ka’ab al-Qurazhiy bahwa ketika kaum Quraisy berangkat dari Mekah menuju Badar, mereka membawa serta para penyanyi wanita dan gendang. Maka Allah menurunkan firman-Nya, “”Dan janganlah kamu menjadi seperti orang-orang yang keluar dari kampungnya…” 164 Ayat 49, yaitu firman Allah ta’ala, “Ingatlah, ketika orang-orang munafik dan orang-orang yang ada penyakit di dalam hatinya berkata “Mereka itu orang-orang mu’min ditipu oleh agamanya”. Allah berfirman “Barang-siapa yang bertawakkal kepada Allah, maka sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana”.” al-Anfaal 49 Sebab Turunnya Ayat Dalam al-Mu’jamul Ausath, ath-Thabrani meriwayatkan dengan sanad yang lemah dari Abu Hurairah bahwa ketika Allah menurunkan firman-Nya kepada Nabi saw. di Mekah, “Golongan ini pasti akan dikalahkan dan mereka akan mundur ke belakang.” al-Qamar 45 Umar ibnul-Khaththaab bertanya, “Rasulullah, golongan apa?” Hal itu sebelum terjadi Perang Badar. Ketika pecah Perang Badar dan kaum Quraisy kalah, aku pun memandang Rasulullah yang sedang menatap bekas-bekas mereka dalam keadaan menghunus pedang dan berucap, “Golongan ini pasti akan dikalahkan dan mereka akan mundur ke belakang.” al-Qamar 45 Jadi, ayat itu mengenai Perang Badar. Lalu Allah menurunkan firman-Nya mengenai mereka, “Sehingga apabila Kami timpakan siksaan...” al-Mu’minuun 64 Juga menurunkan ayat, “Tidakkah kamu memperhatikan orang-orang yang telah menukar nikmat Allah dengan ingkar...” Ibrahim 28 Rasulullah melempar mereka, dan lemparan itu mengenai mereka semua, menimpa mata dan mulut mereka, sampai-sampai ada yang terbunuh ketika dia sibuk membersihkan mata dan mulutnya. Maka Allah menurunkan firman-Nya, “…dan bukan engkau yang melempar ketika engkau melempar, tetapi Allah yang melempar...” al-Anfaal 17 Dan Dia menurunkan firman-Nya tentang Iblis, “…Maka ketika kedua pasukan itu telah saling melihat berhadapan, setan balik ke belakang...” al-Anfaal 48 Utbah bin Rabi’ah serta beberapa orang musyrik yang lain berkata pada waktu Perang Badar, “Orang-orang ini telah ditipu oleh agama mereka!” Maka Allah menurunkan ayat. “Ingatlah, ketika orang-orang munafik dan orang-orang yang ada penyakit di dalam hatinya berkata “Mereka itu orang-orang mu’min ditipu oleh agamanya...” al-Anfaal 49 Ayat 55, firman Allah ta’ala, “Sesungguhnya binatang makhluk yang paling buruk di sisi Allah ialah orang-orang yang kafir, karena mereka itu tidak beriman.“ al-Anfaal 55 Sebab Turunnya Ayat Abusy Syaikh meriwayatkan dari Sa’id ibnuz-Zubair bahwa ayat, “Sesungguhnya binatang makhluk yang paling buruk di sisi Allah ialah orang-orang yang kafir, karena mereka itu tidak beriman.” turun tentang enam orang Yahudi, salah satunya bernama Ibnu Tabut. 166 Ayat 58, yaitu firman Allah ta’ala, “Dan jika kamu khawatir akan terjadinya pengkhianatan dari suatu golongan, maka kembalikanlah perjanjian itu kepada mereka dengan cara yang jujur. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berkhianat.” al-Anfaal 58 Sebab Turunnya Ayat Abusy Syaikh meriwayatkan dari Ibnu Syihab, ia berkata, “Jibril menemui Rasulullah dan berkata, Engkau telah meletakkan senjata padahal kita masih hendak memburu musuh?! Keluarlah, sesungguhnya Allah telah memerintahkanmu untuk memerangi Quraizhah.’ Dan Allah menurunkan firman-Nya mengenai mereka, “Dan jika kamu khawatir akan terjadinya pengkhianatan dari suatu golongan….” 167 Ayat 64, yaitu firman Allah ta’ala, “Hai Nabi, cukuplah Allah menjadi Pelindung bagimu dan bagi orang-orang mu’min yang mengikutimu.” al-Anfaal 64 Sebab Turunnya Ayat Al-Bazzar meriwayatkan dengan sanad yang lemah melalui jalur Ikrimah dari Ibnu Abbas, ia berkata, “Ketika Umar masuk Islam, orang-orang musyrik berkata satu sama lain, Sekarang mereka telah setara dengan kita.’ Dan Allah pun menurunkan firman-Nya, “Hai Nabi, cukuplah Allah menjadi Pelindung bagimu dan bagi orang-orang mu’min yang mengikutimu.'” Atsar ini dikuatkan dengan beberapa riwayat lain. 168 Ath-Thabrani dan lain-lain meriwayatkan dari jalur Sa’id ibnuz-Zubair bahwa Ibnu Abbas berkata, “Ketika 39 lelaki dan wanita masuk Islam lalu Umar pun masuk Islam sehingga jumlah mereka menjadi empat puluh, turun firman-Nya, “Hai Nabi, cukuplah Allah menjadi Pelindung bagimu dan bagi orang-orang mu’min yang mengikutimu.'” 170 Abus Syaikh meriwayatkan dari Sa’id ibnul-Musayyab bahwa ketika Umar masuk Islam, Allah menurunkan ayat mengenai keislamannya, “Hai Nabi, cukuplah Allah menjadi Pelindung bagimu dan bagi orang-orang mu’min yang mengikutimu.” 171 Ayat 65, yaitu firman Allah ta’ala, “Hai Nabi, kobarkanlah semangat para mu’min untuk berperang. Jika ada dua puluh orang yang sabar diantaramu, niscaya mereka akan dapat mengalahkan dua ratus orang musuh. Dan jika ada seratus orang yang sabar diantaramu, niscaya mereka akan dapat mengalahkan seribu dari pada orang kafir, disebabkan orang-orang kafir itu kaum yang tidak mengerti.” al-Anfaal 65 Sebab Turunnya Ayat Ishaq bin Raahawaih, dalam al-Musnad-nya, meriwayatkan dari Ibnu Abbas, ia berkata, “Ketika Allah mewajibkan agar setiap orang menghadapi sepuluh musuh, mereka merasa keberatan. Maka Allah pun meringankannya sampai satu lawan dua. Lalu Allah menurunkan ayat, “…Jika ada dua puluh orang yang sabar diantaramu, niscaya mereka akan dapat mengalahkan dua ratus orang musuh…,’ hingga akhir ayat.” 172 Ayat 67, firman Allah ta’ala, “Tidak patut, bagi seorang Nabi mempunyai tawanan sebelum ia dapat melumpuhkan musuhnya di muka bumi. Kamu menghendaki harta benda duniawiyah sedangkan Allah menghendaki pahala akhirat untukmu. Dan Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” al-Anfaal 67 Sebab Turunnya Ayat Ahmad dan lain-lain meriwayatkan dari Anas bahwa Nabi saw. bermusyawarah dengan kaum muslimin mengenai tindakan apa yang akan diambil terhadap para tawanan dalam Perang Badar. Beliau bersabda, Sesungguhnya Allah telah memberi kalian kuasa penuh atas diri mereka.” Umar ibnul-Khaththab berdiri dan berkata, “Rasulullah, penggal saja leher mereka!” Akan tetapi, setelah mendengar perkataan Umar yang seperti itu beliau berpaling. Lalu Abu Bakar berdiri dan mengatakan, “Menurut kami, Anda sebaiknya memaafkan mereka dan menerima tebusan mereka.” Beliau memaafkan mereka dan menerima uang tebusan. Maka Allah menurunkan ayat 68, “Sekiranya tidak ada ketetapan terdahulu dari Allah,…” 173 Ahmad, at-Tirmidzi, dan al-Hakim meriwayatkan dari Ibnu Mas’ud, ia berkata, “Pada waktu Perang Badar, ketika para tawanan dihadapkan kepada beliau, Rasulullah bertanya, Apa pendapat kalian tentang para tawanan ini?’ Maka turunlah ayat Al-Qur’an sesuai pendapat Umar, “Tidak patut, bagi seorang Nabi mempunyai tawanan sebelum ia dapat melumpuhkan musuhnya di muka bumi…,’ hingga akhir ayat.” 174 At-Tirmdizi meriwayatkan dari Abu Hurairah bahwa Nabi saw. bersabda, “Barang-barang ghanimah rampasan perang tidak halal bagi seorang pun sebelum kalian. Barang-barang itu sejak dulu dilahap api yang menyambar turun dari langit.” Tapi pada waktu Perang Badar, kaum muslimin memungut barang-barang ghanimah sebelum dihalalkan bagi mereka. Maka Allah menurunkan ayat, “Kalau sekiranya tidak ada ketetapan yang telah terdahulu dari Allah, niscaya kamu ditimpa siksaan yang besar karena tebusan yang kamu ambil.” al-Anfaal 68 Ayat 70, yaitu firman Allah ta’ala, “Hai Nabi, katakanlah kepada tawanan-tawanan yang ada di tanganmu “Jika Allah mengetahui ada kebaikan dalam hatimu, niscaya Dia akan memberikan kepadamu yang lebih baik dari apa yang telah diambil daripadamu dan Dia akan mengampuni kamu”. Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” al-Anfaal 70 Sebab Turunnya Ayat Dalam al-Mu’jamul Ausath, ath-Thabrani meriwayatkan dari Ibnu Abbas bahwa al-Abbas berkata, “Demi Allah, mengenai dirikulah ayat itu turun; yaitu ketika aku memberi tahu Rasulullah bahwa aku masuk Islam dan aku minta beliau memberiku sesuatu dengan harga dua puluh uqiyah yang ada di tanganku, maka beliau memberiku dua puluh budak yang semuanya dapat memperdagangkan harta bendaku, di samping ampunan Allah yang aku harapkan.” 176 Ayat 73, firman Allah ta’ala, “Adapun orang-orang yang kafir, sebagian mereka menjadi pelindung bagi sebagian yang lain. Jika kamu hai para muslimin tidak melaksanakan apa yang telah diperintahkan Allah itu , niscaya akan terjadi kekacauan di muka bumi dan kerusakan yang besar.” al-Anfaal 73 Sebab Turunnya Ayat Ibnu Jarir dan Abusy Syaikh meriwayatkan dari as-Suddi dari Abu Malik bahwa seorang lelaki berkata, “Kita memberi warisan kepada kaum kerabat kita yang musyrik.” Maka turunlah ayat,”“Adapun orang-orang yang kafir, sebagian mereka menjadi pelindung bagi sebagian yang lain….” 177 Ayat 75, yaitu firman Allah ta’ala, “Dan orang-orang yang beriman sesudah itu kemudian berhijrah serta berjihad bersamamu maka orang-orang itu termasuk golonganmu juga. Orang-orang yang mempunyai hubungan kerabat itu sebagiannya lebih berhak terhadap sesamanya daripada yang bukan kerabat di dalam kitab Allah. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.” al-Anfaal 75 Sebab Turunnya Ayat Ibnu Jarir meriwayatkan bahwa Ibnuz Zubair berkata, “Dahulu seseorang biasa mengikat janji dengan kawannya, Kamu akan mewarisi aku dan aku pun akan mewarisimu.’ Lalu turunlah ayat, ”…Orang-orang yang mempunyai hubungan kerabat itu sebagiannya lebih berhak terhadap sesamanya daripada yang bukan kerabat di dalam kitab Allah…'” 178 Ibnu Sa’ad meriwayatkan dari jalur Hisyam bin Urwah dari ayahnya, ia berkata, “Rasulullah mempersaudarakan antara az-Zubair ibnul-Awwam dengan Ka’ab bin Malik. Kata az-Zubair, Aku melihat Ka’ab menderita luka-luka dalam Perang Uhud, maka aku berkata, Sekiranya ia meninggal dunia, niscaya aku akan mewarisinya.’ Maka turunlah ayat ini, …Orang-orang yang mempunyai hubungan kerabat itu sebagiannya lebih berhak terhadap sesamanya daripada yang bukan kerabat di dalam kitab Allah….” Maka setelah itu harta warisan menjadi hak kaum kerabat, dan sistem pewarisan dari hubungan persaudaraan tersebut berhenti.” 179 164. Ini dikatakan oleh al-Qurthubi 4/2952. Katanya, “Lalu ketika mereka sampai di Juhfah, Khaffaaf al-Kinaani yang merupakan sahabat Abu Jahal mengirim kepadanya banyak hadiah yang diantarkan oleh seorang putranya, seraya berpesan, Kalau kamu menghendaki, aku akan kirim bala bantuan pasukan. Atau kalau kamu mau, aku akan membantumu dengan diriku sendiri bersama kaumku yang kuat.’ Abu Jahal menjawab, Kalau kami memerangi Allah sebagaimana diklaim Muhammad, maka demi Allah kami tidak akan kuat melawan-Nya. Tapi kalau kami memerangi manusia, demi Allah kami adalah kekuatan yang amat tangguh untuk menghadapi mereka. Demi Allah, kami tidak akan mundur dari memerangi Muhammad sebelum kita sampai di Badar. Di sana kita akan minum-minum arak dan mendengarkan dendang para penyanyi, sebab Badar adalah salah satu pusat keramaian dan salah satu pasar bangsa Arab. Dengan begitu, bangsa Arab akan mendengar berita penyerbuan kita sehingga mereka akan gentar kepada kita untuk selamanya.” Kisah ini dituturkan pula oleh Ibnu Katsir secara ringkas 2/420. 165. Diriwayatkan oleh ath-Thabrani 9/58 dalam al-Mu’jamul Ausath, dan riwayat ini lemah. Ibnu Katsir 2/422 mengatakan bahwa mereka adalah sejumlah kaum munafik di Mekah; mereka mengatakannya pada waktu Perang Badar. Asy-Sya’bi berkata, “Sejumlah penduduk Mekah sudah masuk Islam, dan pada waktu terjadi Perang Badar mereka ikut pergi bersama kaum musyrikin. Ketika melihat jumlah kaum muslimin yang sedikit, mereka pun mengatakan, Mereka telah ditipu oleh agama mereka.'” Mengenai diri mereka telah disinggung pada ayat 97 surah an-Nisaa’. 166. Kata al-Qurthubi 4/2957, “Mereka adalah Bani Quraizhah dan Bani Nadhir—menurut pendapat Mujahid—yang melanggar perjanjian dengan Rasulullah dan membantu kaum musyrikin Mekah dengan persenjataan lalu meerka meminta maaf dan berkata, Kami telah lupa.’ Maka Rasulullah pun mengikat perjanjian lagi dengan mereka, kemudian mereka lagi-lagi melanggar perjanjian tersebut pada waktu pecah Perang Khandaq.” 167. Kata al-Qurthubi 4/2958, “Ayat ini turun mengenai Bani Quraizhah dan Bani Nadhir. Ath-Thabrani meriwayatkannya dari Mujahid.” 168. Disebutkan oleh al-Haitsami dalam Majma’uz Zawaa’id 9/62. Katanya, “Diriwayatkan oleh ath-Thabrani, dalam sanadnya terdapat an-Nadhr bin Umar, seorang yang matruuk.” Al-Qurthubi berkata, “Ibnu Abbas berkata, Ayat ini turun tentang masuk Islamnya Umar.'” 169. Ibid. 170. Disebutkan oleh al-Qurthubi 4/2969 dan ath-Thabrani dalam al-Mu’jamul Kabiir 12/60, dan dia menyebutkan cacat sanadnya karena terdapat Ishaq al-Kahili, seorang pendusta. 171. Disebutkan oleh Ibnu Katsir 4/429, “Hal ini kurang tepat karena ayat ini surah Madaniyyah sedangkan keislaman Umar adalah di Mekah setelah hijrah ke Habasyah dan sebelum hijrah ke Madinah.” Wallahu a’lam.“ 172. Disebutkan oleh Ibnu Katsir 4/429. Lihat Fathul Baari 8/312 dan Tafsir al-Qurthubi 4/2971. 173. Ibnu Jarir 10/29-30 dan Ahmad 3/343. 174. Hadits munqathi’. Disebutkan oleh at-Tirmidzi 3085 dalam al-Jihaad, dan al-Hakim 2/329. 175. Hadits shahih. Diriwayatkan oleh at-Tirmidzi 3085 dalam at-Tafsiir dan Ahmad 2/252. Ibnu Katsir 2/432 telah menyebutkan hadits ini, dan di samping itu menyebutkan pula riwayat-riwayat sebelumnya. Lihat ad-Durrul Mantsuur 3/220. 176. Diriwayatkan oleh ath-Thabrani dalam al-Mu’jamul Ausath 8/104. Al-Qurthubi 4/2978 menulis bahwa Ibnu Abbas berkata, “Para tawanan dalam ayat ini adalah Abbas dan rekan-rekannya, yang mengatakan kepada Nabi saw., Kami telah beriman kepada apa yang engkau bawa, dan kami bersaksi bahwa engkau adalah rasul Allah. Sungguh kami akan membela dirimu di hadapan kaummu.’ Maka turunlah ayat ini. Ibnu Katsir 2/432 menulis bahwa tawanan Perang Badar yang paling besar uang tebusannya adalah al-Abbas bin Abdul Muththalib. Sebabnya, dia orang kaya raya. Dia menebus dirinya dengan seratus uqiyah emas. Hadits ini aslinya terdapat dalam Shahih Bukhari 5/109. Al-Qurthubi menulis 4/2985 bahwa Allah telah menjadikan kaum Muhajirin dan Anshar–dan bukan orang-orang lain–sebagai para pelindung dalam agama-Nya, dan Dia menjadikan kaum kafir sebagai pelindung satu sama lain. 177. Ibnu jarir 10/55. Bukhari dan Muslim meriwayatkan dari Usaamah bin Zaid bahwa Nabi saw. bersabda, “Orang Islam tidak mewarisi orang kafir, sebaliknya orang kafir pun tidak mewarisi orang Islam.” Lihat Shahih Bukhari 8/194 dan Shahih Muslim 1 dalam al-Faraa’idh. 178. Ibnu Jarir 10/58. Lihat al-Haitsami dalam Majma’uz Zawaa’id 7/28 dan dinisbatkannya kepada ath-Thabrani seraya mengatakan, “Para perawinya adalah perawi hadits shahih.” 179. Atsar ini disebutkan secara panjang lebar dalam ad-Durrul Mantsuur 3/224. Sumber Diadaptasi dari Jalaluddin As-Suyuthi, Lubaabun Nuquul fii Asbaabin Nuzuul, atau Sebab Turunnya Ayat Al-Qur’an, terj. Tim Abdul Hayyie Gema Insani, hlm. 265-274. Post Views 735
santri #nazhatutthullab #berkaryaberamalbertaqwa #ashabilhalli#VIM2N#ayat ahkam
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَٰنِ الرَّحِيمِ وَالَّذِيْنَ اٰمَنُوْا مِنْۢ بَعْدُ وَهَاجَرُوْا وَجَاهَدُوْا مَعَكُمْ فَاُولٰۤىِٕكَ مِنْكُمْۗ وَاُولُوا الْاَرْحَامِ بَعْضُهُمْ اَوْلٰى بِبَعْضٍ فِيْ كِتٰبِ اللّٰهِ ۗاِنَّ اللّٰهَ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ﴿٧٥﴾ wallażīna āmanụ mim ba'du wa hājarụ wa jāhadụ ma'akum fa ulā`ika mingkum, wa ulul-ar-ḥāmi ba'ḍuhum aulā biba'ḍin fī kitābillāh, innallāha bikulli syai`in 'alīm Dan orang-orang yang beriman setelah itu, kemudian berhijrah dan berjihad bersamamu maka mereka termasuk golonganmu. Orang-orang yang mempunyai hubungan kerabat itu sebagiannya lebih berhak terhadap sesamanya daripada yang bukan kerabat menurut Kitab Allah. Sungguh, Allah Maha Mengetahui segala sesuatu. 75 Sebab Turunnya Ayat Ibnu Jarir meriwayatkan bahwa Ibnuz Zubair berkata, “Dahulu seseorang biasa mengikat janji dengan kawannya, Kamu akan mewarisi aku dan aku pun akan mewarisimu.’ Lalu turunlah ayat,’...Orang-orang yang mempunyai hubungan kerabat itu sebagiannya lebih berhak terhadap sesamanya daripada yang bukan kerabat menurut Kitab Allah....”Ibnu Sa’ad meriwayatkan dari Hisyam bin Urwah dari ayahnya, ia berkata, “Rasulullah mempersaudarakan antara az-Zubair ibnul-’Awwam dengan Ka’ab bin Malik. Kata az-Zubair, Aku melihat Ka’ab menderita luka-luka dalam Perang Uhud, maka aku berkata, Sekiranya ia meninggal dunia, niscaya aku akan mewarisinya.’ Maka turunlah ayat ini,...’. Orang-orang yang mempunyai hubungan kerabat itu sebagiannya lebih berhak terhadap sesamanya daripada yang bukan kerabat menurut Kitab Allah.... “ Maka setelah itu harta warisan menjadi hak kaum kerabat, dan sistem pewarisan dari hubungan persaudaraan tersebut berhenti.”

AsbabunNuzul Surat Al-Baqarah ayat 106 Imam As-Suyuthiy dalam kitabnya Asbabun Nuzul (Lubabun Nuqul fiy Asbabin Nuzul) berkata: أخرج ابن أبي حاتم من طريق عكرمة عن ابن عباس قال كان ربما ينزل على النبي صلى الله عليه وسلم الوحي بالليل ونسيه بالنهار فأنزل الله ما ننسخ الآية

Home Hikmah Kamis, 08 Juni 2023 - 2305 WIBloading... Ayat pertama Surat Al-Kahfi ini diawali dengan kalimat Alhamdulilah, pujian kepada Allah Taala yang telah menurunkan Al-Quran. Foto/ist A A A Surat Al-Kahfi ayat 1 termasuk ayat-ayat yang agung karena berisi pujian kepada Allah yang telah menurunkan Kitab suci Al-Qur'an. Surat Al-Kahfi memiliki banyak keistimewaan karena mengandung banyak hikmah dan kisah pemuda beriman yang menghuni gua. Keutamaan Surat Al-Kahfi disebutkan dalam Hadis berikut, Rasulullah SAW bersabda "Barangsiapa yang membaca Surat Al-Kahfi pada hari malam Jumat, dia akan disinari cahaya di antara dua Jumat." HR An Nasa'i dan Al-BaihaqiRiwayat lain "Barangsiapa membaca sepuluh ayat pertama dari surat Al-Kahfi, maka ia akan terlindungi dari fitnah Dajjal." HR Ibnu HibbanKandungan Surat Al-KahfiDi antara kandungan Surat Al-Kahfi yaitu kisah tujuh pemuda penghuni gua Ashabul Kahfi dan seekor anjing yang tinggal selama 309 tahun menurut kalender Hijriyah atau 300 tahun menurut kalender Masehi. Kemudian, Kisah pemilik kebun Ayat 32-44. Kisah pertemuan Nabi Musa dan Nabi Khidir 'alaihis salaam Ayat 60-82 atau dikenal dengan ujian ilmu. Dan Kisah Raja Dzulqarnain dan Ya'juj Wa Ma'juj ayat 83-98. Baca Juga Tafsir Al-Kahfi Ayat 1اَ لۡحَمۡدُ لِلّٰهِ الَّذِىۡۤ اَنۡزَلَ عَلٰى عَبۡدِهِ الۡكِتٰبَ وَلَمۡ يَجۡعَلْ لَّهٗ عِوَجًا ؕ‏Alhamdulillaahil ladziii anzala 'alaa 'abdihil kitaaba wa lam yaj'al lahuu ' "Segala puji bagi Allah yang telah menurunkan Kitab Al-Qur'an kepada hamba-Nya dan Dia tidak menjadikannya bengkok." QS Al-Kahfi Ayat 1PenjelasanAyat pertama Surat Al-Kahfi ini diawali dengan kalimat اَ لۡحَمۡدُ لِلّٰهِ Alhamdulilah, pujian kepada Allah Ta'ala. Allah memulai surat ini dengan memuji diri-Nya yang menyandang pujian sekaligus mengingatkan manusia agar memuji dan menaati tafsir ringkas Kemenag, segala puji hanya tertuju bagi Allah yang telah menurunkan kepada hamba-Nya yaitu Nabi Muhammad SAW kitab suci Al-Qur'an. Dan Dia tidak membuat padanya kebengkokan, baik redaksi maupun maknanya. Ayat demi ayatnya saling menjelaskan tidak ada pertentangan satu dengan ayat ini Allah memuji diri-Nya, sebab Dialah yang menurunkan kitab suci Al-Qur'an kepada Rasulullah SAW sebagai pedoman hidup yang jelas. Melalui Al-Qur'an, Allah memberi petunjuk kepada kebenaran dan jalan yang lurus. Artinya, ayat Al-Qur'an saling membenarkan dan mengukuhkan ayat-ayat lainnya, sehingga tidak menimbulkan keraguan. Nabi Muhammad SAW yang menerima amanat-Nya menyampaikan Al-Qur'an kepada umat manusia. Dalam ayat disebut dengan kata 'hamba-Nya untuk menunjukkan kehormatan yang besar kepadanya, sebesar amanat yang dibebankan ke pundaknya. Demikian tafsir singkat Surat Al-Kahfi Ayat 1 yang dapat kita jadikan pelajaran. Baca Juga rhs tafsir surat al kahfi surat al kahfi keutamaan surat al kahfi Artikel Terkini More 59 menit yang lalu 59 menit yang lalu 1 jam yang lalu 2 jam yang lalu 2 jam yang lalu 2 jam yang lalu
Bacaayat Al-Quran, Tafsir, dan Konten Islami Bahasa Indonesia +Nuzul+at Taubah ayat 109 76 Tafsir+Sunan+ibnu+majah+no+987 77 almaidah ayat 3 78 Al+ahzab+ayat+71 79 Al+Baqarah+ayat+155-157 80 Asbabun nuzul dari al baqoroh 216 81 al+mu'min+ayat+46 82 Sombong 83 ayat+tentang+sejarah 84 al hasyr ayat 7 85 al imran 117 86 surat al-baqarah ayat
Tafsir Jalalayn Tafsir Quraish Shihab Diskusi Dan jika mereka condong cenderung kepada perdamaian boleh dibaca lissilmi dan boleh pula dibaca lissalmi, artinya perdamaian maka condonglah kepadanya adakanlah perjanjian dengan mereka untuk itu. Akan tetapi menurut Ibnu Abbas bahwa ayat ini dimansukh hukumnya oleh ayat perintah untuk berperang. Mujahid mengatakan, bahwa hukum yang terkandung di dalam ayat ini khusus hanya menyangkut ahli kitab sebab ayat ini diturunkan berkenaan dengan orang-orang Yahudi Bani Quraizhah dan bertawakallah kepada Allah percayalah kepada-Nya. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Mendengar perkataan lagi Maha Mengetahui perbuatan. Apabila musuh-musuh kalian itu cenderung untuk berdamai dan ingin mengakhiri perang, maka sambutlah kemauan mereka itu, wahai Rasul. Karena perang bukan semata-mata sebagai tujuan bagimu, tapi engkau berperang sebagai alasan membela diri dari serangan musuh dan mereka yang merintangi dakwah. Maka terimalah usul perdamaian dari mereka dan bertawakallah kepada Allah, dan jangan engkau mengkhawatirkan rencana jahat, tipu daya dan makar mereka. Allah Maha Mendengar apa yang mereka rundingkan, Mahatahu apa yang mereka rencanakan dan tidak ada sesuatu pun samar dalam pandangan Tuhan1. 1 Ini konsep teori yang amat penting dalam Islam. Islam agama perdamaian. Beberapa dekade akhir-akhir ini, banyak sekali yang meneriakkan jargon-jargon perdamaian, meskipun sebagian ada yang berupa perdamaian yang semu. Prinsip perdamaian inilah yang barangkali mengilhami berdirinya organisasi-organisasi dunia semacam PBB. Anda harus untuk dapat menambahkan tafsir
Title Download terjemah kitab Asbabun-Nuzul (sebab-sebab turunnya ayat-ayat Al-Qur'an) Description: Terjemah kitab Lubaabun-nuquul fi Asbabin-nuzul Segala puji bagi Alloh yang telah menjadikan sebab segala sesuatu, Dzat yang t
وَأَعِدُّوا۟ لَهُم مَّا ٱسْتَطَعْتُم مِّن قُوَّةٍ وَمِن رِّبَاطِ ٱلْخَيْلِ تُرْهِبُونَ بِهِۦ عَدُوَّ ٱللَّهِ وَعَدُوَّكُمْ وَءَاخَرِينَ مِن دُونِهِمْ لَا تَعْلَمُونَهُمُ ٱللَّهُ يَعْلَمُهُمْ ۚ وَمَا تُنفِقُوا۟ مِن شَىْءٍ فِى سَبِيلِ ٱللَّهِ يُوَفَّ إِلَيْكُمْ وَأَنتُمْ لَا تُظْلَمُونَ Arab-Latin Wa a'iddụ lahum mastaṭa'tum ming quwwatiw wa mir ribāṭil-khaili tur-hibụna bihī 'aduwwallāhi wa 'aduwwakum wa ākharīna min dụnihim, lā ta'lamụnahum, allāhu ya'lamuhum, wa mā tunfiqụ min syai`in fī sabīlillāhi yuwaffa ilaikum wa antum lā tuẓlamụnArtinya Dan siapkanlah untuk menghadapi mereka kekuatan apa saja yang kamu sanggupi dan dari kuda-kuda yang ditambat untuk berperang yang dengan persiapan itu kamu menggentarkan musuh Allah dan musuhmu dan orang orang selain mereka yang kamu tidak mengetahuinya; sedang Allah mengetahuinya. Apa saja yang kamu nafkahkan pada jalan Allah niscaya akan dibalasi dengan cukup kepadamu dan kamu tidak akan dianiaya dirugikan. Al-Anfal 59 ✵ Al-Anfal 61 »Mau dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarangTafsir Mendalam Terkait Surat Al-Anfal Ayat 60 Paragraf di atas merupakan Surat Al-Anfal Ayat 60 dengan text arab, latin dan terjemah artinya. Ada beragam tafsir mendalam dari ayat ini. Terdapat beragam penjabaran dari beragam ulama mengenai kandungan surat Al-Anfal ayat 60, di antaranya sebagaimana terlampir📚 Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi ArabiaDan persiapkanlah wahai kaum muslimin, untuk menghadapi musuh-musuh kalian, semua yang dapat kalian perbuat dalam jumlah dan perlengkapan militer, supaya kalian bisa memasukan dengan itu rasa ketakutan di hati musuh-musuh Allah dan musuh-musuh kalian yang senantiasa menunggu-nunggu kesempatan menghabisi kalian, dan juga kalian dapat menakut-nakuti orang-orang lain yang belum menampakan api permusuhan kepada kalian sekarang. Akan tetapi Allah mengetahui mereka dan mengetahui apa yang mereka tutup-tutupi dalam hati mereka. Dan apa saja yang kalian keluarkan baik harta benda atau lainnya di jalan Allah sedikit ataupun banyak, Allah akan memberikan ganti bagi kalian di dunia dan menyimpan pahala amalan itu bagi kalian hingga hari kiamat, sedang kalian tidak mengalami pengurangan dari pahala amalan itu sedikitpun.📚 Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid Imam Masjidil Haram60. Dan siapkanlah -wahai orang-orang mukmin- apa yang bisa kalian siapkan, baik berupa jumlah pasukan maupun peralatan perang, termasuk menyiapkan kuda-kuda untuk persiapan jihad fi sabilillah, guna menggentarkan hati musuh-musuh Allah dan musuh-musuh kalian, baik dari golongan orang-orang kafir yang senantiasa menunggu-nunggu kesempatan untuk menyerang kalian maupun golongan-golongan lainnya. Kalian tidak mengetahui siapa mereka dan apa yang mereka sembunyikan di dalam hati mereka dari rasa permusuhan. Hanya Allah yang mengetahui siapa mereka dan apa yang mereka sembunyikan di dalam hati mereka. Dan harta yang kalian belanjakan, sedikit maupun banyak, akan diganti oleh Allah di dunia. Dan Dia akan memberi kalian ganjaran yang sempurna di Akhirat tanpa pengurangan sedikit pun. Maka bergegaslah membelanjakan harta kalian di jalan Allah.📚 Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta'dzhim al-Qur'an di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Imad Zuhair Hafidz, professor fakultas al-Qur'an Universitas Islam Madinah60. Setelah Allah mewajibkan Rasulullah untuk menghancurkan kaum yang melanggar perjanjian dan membatalkan perjanjian dengan kaum yang dikhawatirkan akan melanggar perjanjian; maka kemudian Allah memerintahkan untuk menyiapkan diri untuk menghadapi orang-orang kafir, dengan berfirman “Dan siapkanlah untuk menghadapi orang-orang kafir harbi segala yang dapat kalian mampu, seperti kekuatan, senjata, dan semisalnya yang dapat digunakan untuk memerangi mereka.” Termasuk di dalamnya adalah segala jenis produk dari berbagai macam senjata dan alat-alat perang seperti, tembak, meriam, pistol, kendaraan untuk pasukan angkatan darat, laut, dan udara; dan benteng, parit, alat pelindung diri, ide-ide, dan politik yang dapat menjadikan kaum muslimin maju dan dapat membela diri dari serangan musuh. Dengan ini kalian dapat membuat takut musuh-musuh Allah yang selalu mengintai kesempatan menyerang kalian. Orang-orang kafir jika mengetahui persiapan orang-orang beriman dalam berjihad dan melihat kelengkapan segala jenis senjata dan alat perang yang mereka miliki, maka mereka akan takut. Kalian juga dapat membuat takut kaum yang belum kalian ketahui permusuhannya kepada kalian, sedangkan Allah mengetahuinya; Dia Maha Mengerahui hal-hal ghaib. Dan apa yang kalian kerahkan -baik itu banyak maupun sedikit- dalam menyiapkan apa yang kalian mampu seperti kekuatan dan perjuangan di jalan Allah; maka Allah akan membalas perbuatan tersebut dengan balasan yang sempurna; dan musuh-musuh kalian tidak akan memberi kezaliman kepada dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang📚 Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir / Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah60. وَأَعِدُّوا۟ لَهُم مَّا اسْتَطَعْتُم مِّن قُوَّةٍ Dan siapkanlah untuk menghadapi mereka kekuatan apa saja yang kamu sanggupi Makna القوة yakni segala apa yang dapat memberi kekuatan seperti senjata, benteng-benteng, pengumpulan peralatan perang, latihan perang, dan segala latihan-latihan lain yang bermanfaat dalam perang. وَمِن رِّبَاطِ الْخَيْلِ dan dari kuda-kuda yang ditambat untuk berperang Yakni kuda yang disiapkan untuk menghadapi musuh. تُرْهِبُونَ بِهِۦ عَدُوَّ اللهِ وَعَدُوَّكُمْyang dengan persiapan itu kamu menggentarkan musuh Allah dan musuhmu Mereka adalah orang-orang musyrik kota Makkah dan lainnya yang memerangi kalian. وَءَاخَرِينَ مِن دُونِهِمْdan orang orang selain mereka Mereka adalah orang-orang munafik. Pendapat lain mengatakan mereka adalah orang-orang Yahudi, dan pendapat lain mengatakan mereka adalah orang-orang Persia, Romawi dan lainnya yang tidak kamu ketahui tingkat permusuhan mereka kepadamu. وَمَا تُنفِقُوا۟ مِن شَىْءٍ فِى سَبِيلِ اللهِ Apa saja yang kamu nafkahkan pada jalan Allah Yakni dalam jihad di jalan Allah baik itu dengan harta yang sedikit ataupun yang banyak. يُوَفَّ إِلَيْكُمْ niscaya akan dibalasi dengan cukup kepadamu Yakni akan datang kepada kalian pahalanya secara sempurna.📚 Li Yaddabbaru Ayatih / Markaz Tadabbur di bawah pengawasan Syaikh Prof. Dr. Umar bin Abdullah al-Muqbil, professor fakultas syari'ah Universitas Qashim - Saudi ArabiaAllah memerintahkan kepada orang-orang beriman agar mereka mempersiapkan kekuatan untuk menghadapi musuh-musuh; namun hakikatnya Allah mampu membinaskan mereka hanya dengan ucapan-Nya, dan segenggam debu, sebagaimana yang dilakukan oleh Rasulullah ketika musuh-musuh mengepung beliau dari luar rumah, akan tetapi Allah ingin menguji sebagian hamba-Nya kepada sebagian lainnya, maka mereka pun diperintahkan untuk mempersiapkan kekuatan dan peralatan tempur, dan perintah ini terus berlaku hingga zaman kita saat ini, dan Allah menjanjikan atas kesabaran dan ketaqwaan mereka dengan bantuan Malaikat yang lebih besar kekuatannya.📚 Tafsir Al-Wajiz / Syaikh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili, pakar fiqih dan tafsir negeri Suriah60 Siapkanlah segala perlengkapan senjata materi maupun maknawi untuk menghadapi mereka dengan kekuatan apa saja yang kamu sanggupi dan dari kuda-kuda yang ditambat untuk berperang yang dengan persiapan itu kamu bisa menggentarkan musuh Allah dan musuhmu dan orang orang selain mereka yang kamu tidak mengetahuinya; sedang Allah mengetahuinya. Apa saja yang kamu nafkahkan pada jalan Allah niscaya akan dibalasi dengan cukup kepadamu dan kamu tidak akan dirugikan sedikitpunMau dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang📚 Tafsir Ash-Shaghir / Fayiz bin Sayyaf As-Sariih, dimuraja’ah oleh Syaikh Prof. Dr. Abdullah bin Abdul Aziz al-Awaji, professor tafsir Univ Islam Madinah{Persiapkanlah} Persiapkanlah {untuk mereka apa yang kalian mampu, berupa kekuatan dan pasukan berkuda. Kalian bisa membuat gentar} membuat takut {musuh Allah dengan itu, musuh kalian dan orang-orang selain mereka} orang-orang kafir selain mereka {yang tidak kalian ketahui} yang tidak kalian kenali menggunakan mata kalian {Allah mengetahui mereka} mengenali mereka {Apa pun yang kalian infakkan di jalan Allah niscaya akan dibalas secara penuh kepada kalian, dan kalian tidak akan dizalimi📚 Tafsir as-Sa'di / Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, pakar tafsir abad 14 H60. “Dan siapkanlah,” untuk menghadapi musuh-musuhmu, orang-orang kafir yang selalu berusaha mencelakakanmu dan membatalkan agamamu, “kekuatan apa saja yang mereka sanggupi.” Yakni, kekuatan akal strategi, jasmani, senjata, dan apa saja yang kamu mampu, dimana kekuatan itu dapat membantu kekuatan mereka, termasuk dalam hal ini adalah berbagai keahlian membuat senjata perang dan perangkatnya seperti Meriam, peluru, senapan, pesawat tempur, kendaraan darat, dan laut, benteng, kapal layar, parit, perangkat-perangkat pertahanan, dan mampu menangkal ancaman musuh, termasuk belajar membidik, melatih keberanian, dan seni perang, oleh karena itu Nabi bersabda, “ketahuilah bawa kekutan itu adalah memanah mambidik.” Termasuk juga mempersiapkan kendaraan yang diperlukan dalam waktu perang. Oleh karena itu Allah berfirman, “Dan dari kuda-kuda yang ditambat untuk berperang yang dipersiapkan itu kamu menggentarkan musuh Allah dan musuhmu.” Illat itu ada padanya pada musuh itu, yaitu yang dapat menggentarkan musuh, dan hukum selalu beriringan dengan illatnya, jika memang ada sesuatu yang lebih mengentarkan daripadanya, seperti kandaraan perang darat dan udara dimana serangannya kepada musuh lebih telak, maka ia pun diperintahkan untuk diusahakan dan dipersiapkan, bahkan jika ia tidak bisa mempelajarinya adalah wajib, karena suatu perkara yang kewajibannya tidak terlaksana kecuali dengannya, maka perkara tersebut hukumnya wajib. Dan FirmnanNya, “ yang dengan persiapan itu kamu menggentarkan musuh Allah dan musuhmu”, dari kalangan orang-orang yang kamu ketahui bahwa mereka adalah musuhmu, “dan orang-orang diesekitarnnya yang kamu tidak mengetahuinya”, dari kalangan orang-orang yang akan memerangimu sesudah ini yang Allah berbicara kepada mereka dengan kekalahan. “sedang Allah mengetahuinya.” Oleh karena itu Allah memerintahkan kamu untuk bersiap-siap menghadapi mereka juga. Dan di antara perkara besar yang membantu dalam memerangi mereka adalah menginginkan harta untuk berjihad melawan orang-orang kafir. Oleh karena itu, Allah mendorong hal itu dengan firmannya, “apasaja yang kamu nafkahan ke jalan Allah”, baik sedikit ataupun banyak “niscaya akan dibalas dengan cukup”, pahalanya pada Hari Kiamat sangat besar, bahkan sedekah di jalan Allah akan dilipat gandakan menjadi tujuh ratus kali lipat berkali- kali. “dan kamu tidak akan di aniaya.” Yakni sedikitpun pahalamu tidak akan dikurangi.📚 Hidayatul Insan bi Tafsiril Qur'an / Ustadz Marwan Hadidi bin Musa, Al-Anfal ayat 60 Orang-orang kafir yang berusaha membinasakan kamu dan membatalkan agamamu. Baik kepandaian, keterampilan, kekuatan fisik , berbagai persenjataan dan perlengkapan lainnya yang membantu mengalahkan mereka seperti berbagai macam senjata, meriam, senapan, pistol, kendaraan, pesawat tempur, tank, kapal tempur, parit, benteng dan mengetahui taktik berperang. Termasuk di antaranya memanah, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, “Alaa innal quwwatar ramyu.” artinya Ingat! Kekuatan itu adalah memanah.” Illatnya adalah ini, yakni untuk menggentarkan musuh Allah, dan hukum berjalan bersama illatnya, sehingga apa saja yang membuat mereka gentar, maka perlu dipersiapkan. Seperti kaum musyrik Mekah. Seperti kaum munafik dan orang-orang Yahudi. Kepada mujahidin untuk membantu mereka sedikit maupun banyak. Dikurangi dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang📚 Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI / Surat Al-Anfal Ayat 60Usai memerintahkan agar nabi Muhammad memberi tindakan keras bahkan sampai mengusir yahudi bani quraidhah yang telah merusak perjanjian, maka ayat ini memerintahkan agar mempersiapkan kekuatan semaksimal mungkin untuk menghadapi kemungkinan buruk atau balas dendam dari mereka. Dan karena itu, persiapkanlah dengan segala kemampuan untuk menghadapi mereka yang terbukti secara nyata memusuhi islam, dengan mengerahkan kekuatan apa saja yang kalian miliki dan dari pasukan berkuda yang memang dipersiapkan untuk berperang. Persiapan kekuatan secara maksimal tersebut bertujuan agar dapat menggentarkan musuh Allah, musuh kalian dan juga untuk menggentarkan orang-orang selain mereka yang kalian tidak mengetahuinya baik disebabkan oleh kemunafikannya maupun musuh-Musuh islam yang belum tampak permusuhannya; tetapi Allah senantiasa mengetahuinya, kapan dan di mana saja. Disebabkan sebuah perjuangan di jalan Allah itu membutuhkan biaya besar, maka redaksi berikutnya berisi anjuran untuk mengeluarkan infak apa saja yang kamu infakkan di jalan Allah niscaya akan dibalas dengan cukup bahkan berlipat ganda asalkan ikhlas kepada kalian dan kalian tidak akan dizalimi, yakni dirugikan atau dikurangi sedikit pun balasan kebaikannyaperang diizinkan dalam islam adalah demi melindungi dakwah, mempertahankan diri dan atau melawan kezaliman, meski berperang bukanlah satu-satunya cara yang dikehendaki, bahkan terciptanya perdamaian adalah lebih didambakan oleh islam. Dan karena itu, wahai kaum muslim, jika mereka atau sebagian dari orang-orang kafir itu condong kepada perdamaian, maka terimalah, sebab bukan perang itu sendiri yang dikehendaki islam, dan untuk menguatkan mental kalian dari kemungkinan munculnya pengkhianatan di balik perdamaian tersebut, maka bertawakAllah kepada Allah, serahkan seluruh urusan kepada-Nya setelah berusaha sekuat tenaga. Sungguh, dia maha mendengar segala bentuk percakapan mereka, maha mengetahui apa saja yang mereka rencanakan atas kalian, dan Allah pasti akan membela dapat pahala jariyah dan rezeki berlimpah? Klik di sini sekarang Itulah variasi penjabaran dari para ahli ilmu berkaitan isi dan arti surat Al-Anfal ayat 60 arab-latin dan artinya, moga-moga memberi kebaikan bagi kita bersama. Bantu usaha kami dengan memberikan tautan ke halaman ini atau ke halaman depan Halaman Paling Banyak Dilihat Telaah berbagai konten yang paling banyak dilihat, seperti surat/ayat Al-Maidah, Ali Imran 190-191, Al-An’am, Al-Adiyat, Luqman 14, Al-Baqarah 185. Juga Ar-Ra’d 11, Al-Balad, Al-Baqarah 153, Juz al-Qur’an, Al-Fajr, Al-Insyirah 5-6. Al-MaidahAli Imran 190-191Al-An’amAl-AdiyatLuqman 14Al-Baqarah 185Ar-Ra’d 11Al-BaladAl-Baqarah 153Juz al-Qur’anAl-FajrAl-Insyirah 5-6 Pencarian albaqarah 233, dalil tentang haji, al imran ayat 53, albaqarah ayat 16, al baqarah 177 dan artinya Dapatkan amal jariyah dengan berbagi ilmu bermanfaat. Plus dapatkan bonus buku digital "Jalan Rezeki Berlimpah" secara 100% free, 100% gratis Caranya, salin text di bawah dan kirimkan ke minimal tiga 3 group WhatsApp yang Anda ikuti Silahkan nikmati kemudahan dari Allah Ta’ala untuk membaca al-Qur’an dengan tafsirnya. Tinggal klik surat yang mau dibaca, klik nomor ayat yang berwarna biru, maka akan keluar tafsir lengkap untuk ayat tersebut 🔗 *Mari beramal jariyah dengan berbagi ilmu bermanfaat ini* Setelah Anda melakukan hal di atas, klik tombol "Dapatkan Bonus" di bawah
AsbabunNuzul Friday, July 19, 2013. Surah al Anfaal Al Anfal:5. sebagaimana (harta rampasan perang ditentukan pembahagiannya Dengan kebenaran, maka) Tuhanmu (Wahai Muhammad) mengeluarkanmu dari rumahmu (untuk pergi berperang) Dengan kebenaran juga, sedang sebahagian dari orang-orang Yang beriman itu (sebenarnya) tidak suka (turut berjuang Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Halo adik-adik yang sama-sama mengharap Ridho ALLAH, bagaimana kabar iman hari ini? Semoga semakin meningkat ya ! nah kali ini kakak akan membantu menjawab pertanyaan "jelaskan asbabun nuzul QS AL-Anfal [8] :72" adik-adik , asbabun nuzul adalah sebab turunnya ayat, jadi kita akan membahas sebab turunnya ayat dari surah Al anfal 72. TheSpoils (Arabic: ٱلأنفال, al-ʾanfāl; aka Spoils of War, Earnings, Savings, Profits) is the eighth chapter of the Quran, with 75 verses ().Regarding the timing and contextual background of the revelation (asbāb al-nuzūl), it is a "Medinan surah", completed after the Battle of Badr.It forms a pair with the next surah, At-Tawba. According to the eminent Muslim philosopher Abul A'la downloadasbabun nuzul surat al bayyinah apk 2.1 for android. collection asbab al-nuzul al-bayyina complete asbabun nuzul surah 16 - an nahl ayat 126 - 127 asbabun nuzul surah 60 al mumtahanah ayat 6 - 7 asbabun nuzul surah 8 - al anfal ayat 27 - 28 dan surah 9 at taubah ayat 102 asbabun nuzul surah 33 - al ahzab ayat 23 - 24 swPr.
  • e0trby0rc0.pages.dev/542
  • e0trby0rc0.pages.dev/454
  • e0trby0rc0.pages.dev/35
  • e0trby0rc0.pages.dev/238
  • e0trby0rc0.pages.dev/1
  • e0trby0rc0.pages.dev/90
  • e0trby0rc0.pages.dev/718
  • e0trby0rc0.pages.dev/22
  • e0trby0rc0.pages.dev/565
  • e0trby0rc0.pages.dev/767
  • e0trby0rc0.pages.dev/543
  • e0trby0rc0.pages.dev/793
  • e0trby0rc0.pages.dev/536
  • e0trby0rc0.pages.dev/267
  • e0trby0rc0.pages.dev/456
  • asbabun nuzul surat al anfal ayat 60