SetelahPerseid, giliran hujan meteor κ-Cygnid (Kappa Cygnid) yang menyambangi langit malam Bumi. Hujan meteor ini sebenarnya berlangsung sejak 3 Agustus-25 Agustus. Nah, hujan meteor ini akan mencapai puncaknya pada 18 Agustus. Bisa disaksikan mulai pukul 07.00 malam waktu setempat, hujan meteor κ-Cygnid jatuh hanya 3-5 meteor per jam saja.- Hujan meteor adalah salah satu fenomena langit yang selalu menarik untuk diamati. Penampakan hujan meteor menghiasi gelapnya langit malam dengan garis-garis cahaya yang berkilauan. Parade langit ini seringkali diabadikan oleh para penggemar sebenarnya apa itu fenomena hujan meteor? Seperti dikutip dari Space, Rabu 8/3/2023, fenomena hujan meteor adalah remahan-remahan debu atau meteoroid dari asteroid maupun komet memasuki atmosfer Bumi dengan kecepatan yang sangat tinggi. Saat perjalanan memasuki atmosfer Bumi ini, meteor-meteor yang berjatuhan itu akan bergesekan dengan partikel udara, sehingga menciptakan ini akan membuat meteor yang masuk atmosfer semakin terkikis, sehingga menghasilkan garis-garis cahaya yang terang di langit. Batuan meteor yang jatuh dengan semburat garis bercahaya ini sering juga disebut sebagai bintang jatuh. Debu dan partikel meteoroid yang terus-menerus menghujani bumi dari segala arah, terkadang menghasilkan meteor soliter, ada juga yang menyebutkan sebagai hujan meteor. Baca juga Apa Itu Fenomena Hujan Es yang Sering Terjadi Saat Cuaca Ekstrem? Hujan meteor fenomena rutin Fenomena hujan meteor ini merupakan peristiwa alam yang dapat terjadi secara teratur, sehingga para astronom pun akan membuat prediksi tentang berapa banyak meteor yang akan menghantam atmosfer Bumi, dan dari arah mana saja. Hujan meteor dapat terjadi sepanjang tahun. Selain itu, nama fenomena tersebut akan diambil dari asal partikel meteoroid. Misalnya, hujan meteor Orionid, yang artinya meteor-meteor yang jatuh dan menghujani atmosfer Bumi itu berasal dari rasi bintang Orion. Ada juga hujan meteor Perseid, yang berasal dari rasi bintang Perseus.
Planetyang paling banyak menerima hujan meteor adalah .. A. Merkurius B. Venus C. Mars D. Neptunus Setiap planet bergerak dalam orbit berbentuk ellips dengan Matahari berada di salah satu titik fokus ellips. Pernyataan ini pertama kali dikemukakan oleh A. Tycho Brache B. Johannes Keppler C. Copernicu D. Galileo Galilei
- Foto viral kilatan cahaya yang diduga meteor jatuh di puncak Gunung Merapi, Yogyakarta ramai diperbincangkan oleh netizen. Foto ini viral setelah diunggah pertama kali oleh akun instagram Gunarto_Song dan telah direpost oleh banyak akun lainnya. Foto tersebut diketahui dipotret pada Kamis malam, 27 Mei mendapatkan potret tersebut, Gunarto_Song tak sengaja merekamnya ketika tengah melakukan pemotretan 'long exposure' Gunung Merapi dan tiba-tiba muncul cahaya berkelebat berwarna kehijauan yang menjulang vertikal ke langit sekitar pukul WIB pada malam itu. Lembaga Penerbangan dan Anatriksa Nasional Lapan mengatakan, foto viral kilatan cahaya yang diduga meteor jatuh di puncak Gunung Merapi berasal dari hujan meteor. Baca juga Viral Foto Meteor Jatuh di Puncak Gunung Merapi, Ini Penjelasan BPPTKG Untuk diketahui, Kamis malam kemarin terdapat dua fenomena hujan meteor. Pertama, hujan meteor Eta Aquarid 031 ETA yang mulai aktif pada 19 April-28 Mei 2021. Kedua, hujan meteor Arietid 171 ARI yang aktif pada 14 Mei-24 Juni 2021. Fenomena jatuhnya meteor adalah peristiwa biasa, setiap hari pasti ada metor yang jatuh ke Bumi. Astronom Amatir Indonesia Marufin Sudibyo mengatakan, secara statistik, setiap hari Bumi dihujani 44 ton meteoroid dan memproduksi 17 buah meteorit dengan beragam massa dan ukuran. "Setiap kilometer persegi daratan Bumi akan mendapatkan 1 meteorit dalam tahun," jelasnya. Nah, memperhitungkan luas daratan Indonesia yang sebesar 1,9 juta kilometer persegi, maka secara statistik akan ada 1 buah meteorit yang mendarat di Indonesia setiap 10 hari sekali. Lantas, apa yang menyebabkan hujan meteor dan bagaimana proses terjadinya? Penyebab hujan meteor Peneliti di Pusat Sains Antariksa Lembaga Penerbangan Sains dan Antariksa Nasional Lapan, Andi Pangerang Hasanuddin dalam laman edukasi sains Lapan mengatakan, terjadinya hujan dapat disebabkan beberapa hal, antara lain
Fenomenamenarik berikutnya yang tidak boleh Anda lewatkan yaitu puncak hujan meteor Perseidl, pada 13 Agustus 2022. Hujan meteor Perseid adalah hujan meteor terkenal karena meteor-meteornya
Daftar Isi Peristiwa Astronomi Mei 2023 1. Puncak Hujan Meteor eta-Aquarid 2. Puncak Hujan Meteor eta-Lyrid 3. Gugus Bola M5 4. Konjungsi Bulan dan Saturnus 5. Konjungsi Bulan dan Venus 6. Konjungsi Bulan dan Mars 7. Gugus Bola M4 8. Elongasi Barat Maksimum Merkurius Jakarta - Jika detikers adalah salah satu penikmat pemandangan langit, sederet fenomena astronomi di bulan Mei ini sayang untuk dilewatkan. Observatorium Bosscha telah mengumumkan apa saja peristiwa objek angkasa yang akan informasi yang dibagikan di media sosial Observatorium Bosscha, akan ada 8 fenomena langit di bulan ini. Yuk cek ada apa saja!Inilah fenomena langit yang akan terjadi berikut jam berlangsungnya berdasarkan waktu Lembang, Jawa Barat. Waktu yang disebut bisa jadi berbeda beberapa menit dari waktu lokal kalian1. Puncak Hujan Meteor eta-AquaridPuncak hujan meteor eta-Aquarid dapat dilihat dari arah rasi Aquarius di langit timur. Peristiwa ini terjadi pada tanggal 6 Mei pukul 0124 WIB sampai Puncak Hujan Meteor eta-LyridPuncak hujan meteor eta-Lyrid bisa disaksikan dari arah rasi Lyra di langit utara. Peristiwa astronomi ini terjadi pada 9 Mei 2215 WIB hingga Gugus Bola M5Gugus bola M5 atau mag 5,7 berlokasi di atas langit hampir sepanjang malam. Benda langit tersebut bisa ditemukan di arah rasi Serpens di dekat zenith atau arah langit tepat di atas kepala pengamat. Peristiwa ini terjadi pada tanggal 12 Konjungsi Bulan dan SaturnusBulan dan planet Saturnus akan berada di bujur langit yang sama. Posisi terbaik untuk mengamati keduanya adalah pukul 0052 WIB hingga 0535 WIB tanggal 14 Mei Konjungsi Bulan dan VenusBulan dan planet Venus juga akan berada di bujur langit yang sama. Konjungsi keduanya dapat disaksikan pada 23 Mei pukul 1909 Konjungsi Bulan dan MarsSelain Saturnus dan Venus, Bulan juga akan mengalami konjungsi bersama planet Mars. Keduanya akan berada di bujur langit yang sama. Posisi terbaik untuk mengamati konjungsi Bulan dan Mars adalah tanggal 24 Mei 2023 pukul 1752 WIB hingga 2149 Gugus Bola M4Gugus bola M4 bisa ditemukan di arah rasi Scorpius, dekat bintang Antares. Benda langit ini akan berada di langit hampir sepanjang malam. Penampakannya bisa dilihat pada 28 Mei Elongasi Barat Maksimum MerkuriusPlanet Merkurius bakal terlihat terang dan bisa disaksikan saat fajar di langit timur. Planet ini bisa dilihat pada 29 Mei 2023 pukul 1444 beberapa peristiwa astronomi yang bakal terjadi pada bulan Mei 2023. Perlu diketahui, untuk saat ini Observatorium Bosscha masih belum menerima detikers tertarik mencoba mengamatinya? Simak Video "4 Fenomena Astronomi Awal Oktober, Ada Hujan Meteor!" [GambasVideo 20detik] nah/nwk
VaxcFgp.